SEMARANG-Kunjungan kerja dan dialog bersama prof. Dr. A. Malik Fadjar (Dewan Pertimbangan Presiden), di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Semarang pada tanggal 3 Agustus 2018. Acara dihadiri oleh perwakilan dari PWM, PWA, PDM, PDA se-Jawa Tengah, serta keluarga besar Unimus. Dalam acara ini Unimus menampilkan paduan suara dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang. Bapak Tafsir (ketua Pimpinan Wilayah Jawa Tengah) dalam sambutannya menyampaikan bahwa kunjungan bapak Malik Fajar kali ini adalah sebagai Watimpres, yang sebelumnya sudah melakukan kunjungan ke IAIN, Kemenag, dan kemudian ke Unimus. Bapak Tafsir juga menyampaikan bahwa bapak Malik Fajar adalah seorang tokoh Muhammadiyah. Terkait program Unilever berbagi sehat, lanjut Bapak Tafsir, Unilever lewat Baznas berbagi sehat untuk 1100 panti asuhan seluruh Panti di Indonesia. Untuk Jateng dibagi menjadi 3 zona yaitu Yogya, Bayumas, dan Semarang. 38 Panti Asuhan Muhammadiyah dengan 7 item produk dan uang 5 juta rupiah setiap Panti Asuhan yang dating, namun ada beberapa yang tidak menerima. Dalam hal ini Unilever menunjuk langsung perihal Panti Asuhan yang berhak menerima produk Unilever dengan pertimbangan dari data Dinas Sosial.
Bapak Prof. Masrukhi (Rektor Unimus), dalam sambutannya memaparkan tentang perkembangan Unimus. dalam kunjungan kerjanya di Unimus, Bapak malik fajar memaparkan tentang kegiatan watimpres yakni pertemuan terbatas, diskusi terbatas, sidang atau rapat pleno, kajian, kunjungan dalam dan luar negeri, audiensi, penyerapan aspirasi, dan forum ilmiah. Beliau juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah itu besar, pikirannya selalu positif, serta kontribusi Muhammadiyah sangat besar terhadap kemerdekaan Republik Indonesia. Saya menjadi Watimpres untuk mewakili Muhammadiyah, lanjutnya, memperkuat rasa dan memperluas wawasan kebangsaan.
Kunci untuk membesarkan Muhammadiyah adalah tauhid dan harus ada pertumbuhan, perubahan, pembaharuan, dan kesinambungan. Letak kekuatan Muhamadiyah adalah pada cita cita. Muhammadiyah adalah organisasi yang sangat besar jadi harus maju dan berkembang. Apa yang sudah menjadi keputusan Muktamar harus menjadi panduan dalam pergerakan Muhammadiyah dan bisa menggerakkan UKM. Jadikan gerakan dakwah kita adalah gerakan dakwah yang berspiritkan kebangsaan yang nasionalisme karena Muhammdiyah berkontribusi atas kemajuan NKRI. (6/8)