SEMARANG-Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah mengadakan Diskusi Politik Untuk Perempuan pada Sabtu, 31 Maret 2018. Kegiatan ini mengusung tema Peran Masyarakat Sipil dalam Mengawal Pilkada Menuju Demokrasi Substantif bagi Kesejahteraan Perempuan dan Anak. Pemilihan Umum baik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan bagian dari proses demokrasi, yaitu bentuk pelaksanaan asas kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis. Pengawalan jalannya Pilkada diperlukan untuk menjaga pelaksanaan pemilu agar sesuai dengan prinsip demokrasi melalui ketentuan dan asasnya. Masyarakat sipil memiliki peran dalam mengawal pelaksanaan Pilkada sebagai wujud hak warga negara dalam mengawal penggunaan hak pilih dan kontrol publik dalam menjaga kedaulatan rakyat pada penyelenggaraan negara. Demokratisasi substantif sejatinya berbanding lurus dengan kesejahteraan warga termasuk perempuan dan anak, yang mensyaratkan keterlibatan bermakna perempuan. Meski problem yang terkait dengan perempuan dan anak masih merupakan pekerjaan rumah bangsa ini, namun isu-isu perempuan dan anak belum menjadi prioritas sejak masa kampanye, penyelenggaraan pemerintahan paska terpilih, dan monitoring. ‘Aisyiyah sebagai elemen masyarakat sipil dan organisasi perempuan yang bekerja nyata pada isu-isu perempuan dan anak memiliki peran strategis dalam mengawal jalannya pemilihan umum, baik melalui penguatan kapasitas kader perempuan, melakukan pendidikan pemilih, dan advokasi kebijakan isu-isu perempuan dan anak serta kaum dhu’afa mustadh’afin (lemah dan terlemahkan) sebagai isu prioritas sejak masa pemilihan hingga paska pemilihan, melalui visi misi calon hingga program prioritas paska terpilih. ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan juga perlu mendorong kiprah perempuan dalam proses demokratisasi pada area politik formal, antara lain mendorong kepemipinan perempuan baik di legislatif, eksekutif, dan ranah publik agar kebijakan dan pelaksanaan pemerintah berpihak pada perempuan dan anak serta kaum dhu’afa mustadh’afin (lemah dan terlemahkan).
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu dari pihak PWA Jateng (Ibu Umul Baroroh) yang menyampaikan tentang "Isu-isu Perempuan dalam Pemilu Demokratis Substantif", dari akademisi (Ibu Sri Gunarsih) yang menyampaikan tentang “Peluang dan Strategi Masyarakat Sipil dalam Mengawal Pilkada yang Demokratis”, dan dari KPU Jateng (Ibu Diana Ariyanti) menyampaikan tentang “Kebijakan dan Tantangan Pelaksanaan Pilkada Menuju Pilkada Demokratis Substantif”. Peserta terdiri dari PWA, PDA Se Jawa Tengah, PCA, PRA, NA, IMM, dll yang berjumlah 100 orang. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Lantai 5 ini juga bersamaan dengan kegiatan Konsolidasi Organisasi dan Ta'aruf Cagub Jateng yang diselenggarakan oleh PWM Jateng yang berlangsung di Lantai 1. (2/4)